Selasa, 04 Februari 2014

[Fanfict] Manis Peluh mu

*Kisah ini hanya fiktif belaka berlandaskan pikiran kosong penulis pemula. Mohon kritik dan saran nya. secara, ini fanfict pertama* #cep

Cep, seorang teman dekat Rica Leyona sejak SMP. Mereka bagaikan sepasang adik kakak yang tak pernah terpisah. Hari-Hari selalu mereka jalani bersama. Suka duka mereka rasakan berdua. Setelah mereka lulus SMP. Mereka berdua sepakat untuk masuk di Sekolah yang sama. Dan kebetulan mereka satu kelas lagi hingga lulus. Namun, ketika masuk ke perguruan tinggi, mereka tidak lagi satu Universitas. Namun, tetap saja mereka selalu bersama saat di luar jam kuliah.

Uniknya, Cep dan Rica memiliki Idola yang sama. Mereka menggilai AKB48, Idol group tersukses di Jepang saat ini. Tak jarang mereka bertemu hanya untuk menonton Video AKB48 atau hanya sekedar membicarakan Idol Group tersebut. Tak ada matinya Idol Group yang satu ini di mata mereka.

Suatu hari Rica membeli Majalah Bulanan di Toko Majalah dekat rumahnya. Betapa terkejutnya Rica saat mengetahui akan ada Idol Group sister AKB48 di Indonesia, JKT48. Dan di majalah tersebut juga dicantumkan tata cara mendaftar audisi serta formulirnya. Sontak, Rica pun langsung mengambil Handphone nya dan langsung menghubungi Cep, namun tak ada balasan. Rica pun langsung bergegas pergi ke rumah Cep. Sesampainya dirumah Cep, Rica langsung menunjukkan formulir tersebut ke Cep.
"Oh ini.. iya.. tadi malem gue sempet baca artikel yang katanya bakal dibentuk JKT48, tp gue gak sempat ngabarin lu.. Sori." kata Cep.
Rica pun menanggapi "Gue pengen banget ni bisa jadi Idol kaya AKB48.. bisa gak ya?"
"Pasti bisa.. Sekarang lu hubungi orang tua lu dulu, minta restu mereka. Kalau udah di restui, langsung daftar aja" sahut Cep.
tanpa membalas saran dari Cep, Rica langsung menghubungi orang tua nya. Dan orang tua nya pun merespon positif. Lampu Hijau pertama bagi Rica.
"Gue dibolehin Cep.. Ayo bantuin gue isi formulirnya" kata Rica. Cep pun menyanggupi. Setelah semua kolom pada formulir terisi lengkap. Mereka langsung mengirimkan formulir ke alamat yang tercantum di Majalah tadi.

Beberapa minggu kemudian, saat Rica dan Cep nongkrong di satu Cafe sembari menikmati Wifi gratis untuk menonton Video AKB48, Ada telepon masuk dari no. yang tak di kenal. Rica pun mengangkat telepon tersebut. Alangkah terkejutnya mereka berdua. Telepon tersebut dari Manajemen JKT48 yang memberi kabar bahwa Rica lolos dan berhak untuk melanjutkan audisi. Rica pun berteriak heboh saking Bahagianya, tak memperdulikan ada banyak orang yang sedang memperhatikan tingkah aneh nya itu.

Sejak mendapat kabar bahwa ia lolos untuk mengikuti audisi JKT48, Rica giat berlatih. Koreografi AKB48 ia hapalkan. Berlatih dance, vocal setiap hari. Terkadang Cep menemani nya untuk berlatih. Cep bertugas mengoreksi jika ada gerakan Rica yang salah. Untuk urusan vocal, Cep yakin karena Rica mempunyai suara yang lumayan merdu. Latihan terus Rica lakukan, tak henti henti nya, tak peduli seberapa banyak keringat yang menetes dari sekujur badan nya. Sampai pada suatu hari Rica benar benar menguasai beberapa Koreo dari lagu AKB48. Rica pun merasa cukup puas dengan hasil kerja keras nya.

Hingga hari yang ditunggu tunggu tiba, Hari audisi JKT48. Rica berangkat dengan penuh semangat dan keyakinan ke tempat audisi. Rica tak sendirian, ada Cep yang selalu menemani dan mendampingi nya. Ratusan bahkan mungkin Ribuan gadis berkumpul menjadi satu dengan satu tujuan, menjadi member JKT48. ke Optimisan Rica mulai sedikit menurun melihat banyak nya peserta audisi. Cep pun melihat sedikit memudarnya wajah semangat dari Rica.
"Ayo semangat ric.. Tunjukkin yang terbaik, lu pasti bisa! belum apa-apa kok udah manyun gitu?" celetuk Cep membuyarkan kecemasan Rica.
Rica pun mendapat sedikit tambahan motivasi dari sahabat dekatnya itu. Rica mengambil nomor audisi dan menunggu giliran nya maju. Tak hanya diam saat menunggu, Rica pun tetap berlatih di ruang tunggu audisi. Saat itu lah Cep benar benar tidak percaya, karena Rica sudah benar benar menguasai semua koreo nya. "Wow.. Hebat amat lu. Gerakan lu udah kaya Jurina aja.. Haha" Puji Cep
"Bisa aja elu ah" sahut Rica.
Waktu yang ditunggu pun tiba. Nomor Rica pun di panggil dan ini saatnya Rica unjuk gigi.
"Ayo ric.. Elu bisa! tunjukkan pada juri" kata Cep.
Rica pun berjalan dan memasuki ruang audisi dengan penuh keyakinan.
Tak lama Rica pun keluar dari ruang audisi, Ia pun langsung bertemu Cep di depan pintu ruang audisi.
"Gimana ric ?" tanya Cep
"alhamdulillah kayanya gue udah nunjukkin yang terbaik didepan juri. Tanggapan juri juga bagus. semoga lolos ke audisi final deh cep. Amiin Amiin" sahut Rica
"Amiin ric.. makan dulu yuk, gue bayarin deh buat ganti kerja keras lu" ajak cep.
"beneran ni? Ayook!" sahut Rica
Setelah makan mereka pun langsung kembali ke tempat audisi. Tepat saat mereka datang, pengumuman peserta yang ke final audisi pun di umumkan.
Ya.. Nomor audisi Rica di sebutkan.. Rica pun langsung melompat kegirangan dan memeluk Cep.
"Jangan berlebihan dulu lu.. masih ada final audisi.. tetep semangat dan latihan nya jangan berhenti sampai sini!" kata Cep.
"Okee cep.. Elu segalanya deh. Makasih ya udah mau nemenin gue sampai saat ini" sahut Rica
"Santai aja ric... kalo lu sukses guebkan juga ikut seneng" sahut Cep.

Perjuangan Rica tak berhenti sampai situ. Sembari menunggu Final Audisi, Rica terus berlatih tanpa kenal lelah. Tak peduli peluh yang bercucuran. Ini dilakukan demi Mimpinya. Bedanya, Latihan Rica untuk persiapan Final Audisi, Ia tak di temani sahabatnya, Cep. Rica sudah mencoba mengirim sms ber kali-kali, namun tak ada balasan. Telepon pun tak tersambung. Rica mulai cemas, karena tak ada kabar dari Cep. Meski begitu, Rica tetap terus berlatih. Rica begitu antusias dengan final audisi JKT48. "Mimpiku sudah di depan mata!" gumam Rica dalam hati.

Hari yang ditunggu pun tiba. Rica bangun pagi-pagi. Ia persiapkan semuanya. Ibadah dan doa tak lupa ia panjatkan. Tekadnya memang sudah bulat untuk bisa menjadi seorang Idola. Setelah semua siap, Rica pun bergegas berangkat menuju tempat audisi. Sendiri.. Ya.. kali ini Rica sendiri, tak ada Cep yang biasanya selalu menemaninya. Walaupun hal ini membuatnya gundah, namun langkah nya sudah mantap. Sesampai di tempat audisi, Rica berkumpul, berbagi cerita dengan peserta lain. Disitu ia mulai saling mengenal peserta lain. Audisi telah dimulai. Rica masih menunggu giliran nya. Tiba tiba ada telepon masuk di HP rica. Rica langsung mengangkat telepon tersebut, di dalam telepon Rica mendengar lantunan lagu Shonichi " yume wa ase no naka ni.. sukoshizutsu saite yuku hana. sono doryoku kesshite uragiranai (Impian ada ditengah peluh.. bagai bunga yang mekar secara perlahan.. Usaha keras itu tak akan menghianati...) Halo rica.. Ini gue Cep.. Maaf gue ga ngabarin sebelumnya, kemarin-kemarin gue balik ke Semarang, dan HP gue ilang di stasiun, jadi ga bisa ngabarin lu. Maaf ya.. Ini gue udah di Jakarta.. Mau langsung ke tempat audisi. Tunggu gue.. Eh jangan lupa salamin ke Paman gue, Yasushi Akimoto haha" Telepon pun langsung ditutup. Hati Rica mulai lega saat itu.. Kecemasan terhadap cep mulai menghilang, kali ini dia bisa fokus untuk memperlihatkan yang terbaik.

Saat yang ditunggu tiba. Nomor audisi Rica di sebutkan.. Ia mulai menyanyi dan menari dihadapan juri. Lalu ia juga menjawab beberapa pertanyaan yang di lontarkan juri. Setelah sesi interview, Rica kembali ke tempat duduknya. Sambil menunggu hingga semua peserta unjuk kebolehan. Rica memejamkan mata dan terus berdoa, doa dan terus doa. Hingga saat pengumuman peserta yang lolos dimulai. Jantung Rica berdegup kencang, Ia merasa belum pernah merasakan se tegang ini. Nomor nomor peserta audisi di sebutkan.. Tangis bahagia dari peserta lain mulai terdengar, namun nomor Rica belum disebutkan. Rica sangat cemas, air mata nya mulai menetes.. "Ayolah panggil aku! panggil aku!" harap Rica. Dan .. Nomor rica akhirnya disebut... Bukan main perasaan nya saat itu. Ia menangis, tangisan bahagia keluar dari matanya. Ia bersujud, berterimakasih kepada yang Kuasa. Rica pun memeluk peserta lain yang juga diterima dan merangkul temanya yang gagal lolos audisi. Suasana haru sangat kental diruangan audisi. Setelah merasa cukup menumpahkan rasa bahagia nya, Rica pun keluar dari ruang audisi, betapa terkejutnya Rica. Ia melihat Cep yang sedang duduk di taman sekitar tempat audisi. Rica pun langsung berlari menghampiri Cep seraya berteriak "Ceeep... Gue berhasil...." Mendengar kata itu Cep pun tak kuasa menahan air mata nya. Air mata bahagia pun turut menetes dari mata nya. "Selamat ric.. apa gue bilang, lu pasti bisa. Selamat selamat.. Lu emang pantas jadi member JKT48" puji Cep. "Thanks thanks.. tapi lu kemarin2 kemana aja..? gw telpon, sms ga ada respon. Lu kira gw ga cemas mikirin lu! gw takut lu kenapanapa." sahut Rica
"Haha sori sori.. sampe cemas gitu? haha.. tapi kan sekarang lu udah mau jadi idola.. Bakal dikenal bnyak orang.. Ah pasti gue bakal dilupain, secara semester ini kan gw lulus dan balik ke semarang, jadi ga bisa sering ketemu lu lagi" timpal Cep.
Rica pun menimpali "hah.. ngelupain lu? lu yang bertahun tahun udah jadi temen gw, yang juga bantuin gw buat audisi, nyemangatin gw.. Masa gw bakal ngelupain lu semudah itu? gak akan lah! Thanks selama ini Cep.." sahut Rica.
"Oke sama sama ric.. Ingat.. jangan sombong kalau sudah jadi cewek terkenal. Usaha keras mu terbayarkan.. cucuran keringatmu berbuah manis. good luck ric".
"Siaaaap kapten! thanks cep." Rica menimpali dengan senyun manis"

--END--
Mohon kritik dan saran. Maaf jika cerita nya buruk dan kurang rapi .

1 komentar: